Kata Mutiara Iwan Fals

Siapa yang tak kenal Iwan Fals, penyanyi legendaris yang lirik – lirik lagunya terkesan nasionalis dan romantis. Pada kaesempatan ini, admin katamutiara.web.id akan membagikan kata – kata mutiara Iwan Fals. Selamat membaca.

iwan-fals

Mereka yang pernah kalah belum tentu menyerah.

Ketika seseorang hanya diam atas pertanyaanmu, itu karena mereka sulit mengakuinya atau karena terlalu sakit tuk kamu tahu.

Hei jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu.

Kota adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai didepan mata siap menjerat leher kita.

Dengarlah suara bening dalam hatimu, biarlah nuranimu berbicara.

Jika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja.

Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas, Ibu.

Jadilah Durno jangan jadi Bimo.Sebab seorang tenang punya lidah sejuta

Hukum alam berjalan menggilas ludah, hukum Tuhan katakan “Sabar!”.

Tuhan ampunilah kami, ampuni dosa-dosa kami, ampuni kesombongan kami, ampuni bangsa kami, terimalah disisi-Mu korban bencana ini.

Nyatakan saja apa yang terasa walau pahit biasanya, jangan disimpan jangan dipendam, merdekakan jiwa.

Jangan bicara soal nasionalisme, mari bicara tentang kita yang lupa warna bendera sendiri.

Wakil rakyat seharusnya merakyat, jangan tidur waktu sidang soal rakyat.

Kesadaran adalah matahari, kesebaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata.

Mengapa besar selalu menang, bebas berbuat sewenang-wenang? Mengapa kecil selalu tersingkir, harus mengalah dan menyingkir?

Aku tidak ingin menang, aku hanya ingin benar.

Sadar dan sadarlah para pemimpin! Hentikan! Hentikan! Hentikan semua duka ini!

Masalah moral, masalah akhlak, biar kami cari sendiri. Urus saja moralmu, urus saja akhlakmu, peraturan yang sehat yang kami mau.

Aku bukan seperti nyamuk yang menghisap darahmu, aku manusia yang berbuat sesuai aturan dan keinginan.

Biar keadilan sulit terpenuhi, biar kedamaian sulit terpenuhi, kami berdiri menjaga dirimu.

Ambisi adalah bumbu penyedap yang kalau kebanyakan bisa menjadi racun yang mematikan.

Siapa suka kongka kalikong hidupnya kosong sama juga bohong.

Dingin angin malam membawa khayalan kian pasti.
Kugantung impian dan asa,
Dan aku berjanji tidak akan mengecewakan dirinya.

Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang.

Wahai kawan hei kawan, bangunlah dari tidurmu, masih ada waktu untuk kita berbuat, luka di bumi ini milik bersama, buanglah mimpi-mimpi.

Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata kata.

Jalani hidup, tenang tenang tenanglah seperti karang.

Apa jadinya jika mulut dilarang bicara? apa jadinya jika mata dilarang melihat? apa jadinya jika telinga dilarang mendengar? jadilah robot tanpa nyawa yang hanya mengabdi pada perintah.

Bagaimana bisa mengerti? sedang kita belum berpikir. Bagaimana bisa dianggap diam? sedang kita belum bicara.

Lepaslah belenggu ragu yang membelit hati, melangkah dengan pasti menuju gerbang baru.

Jangan goyah percayalah teman perang itu melawan diri sendiri, selamat datang kemerdekaan kalau kita mampu menahan diri.

Demikianlah kata mutiara Iwan Fals kali ini. Semoga bermanfaat bagi Anda yang membacanya.

Leave a Comment